Pembukaan Pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) Bagi Bidan di Puskesmas Kabupaten Kutai Barat

Hasil Riskesdas tahun 2014 menyebutkan 30,3% kematian ibu melahirkan di Indonesia disebabkan oleh perdarahan, sedangkan hipertensi 27,1%, infeksi 7,3% dan lain-lain sebesar 40,8%. Perkiraan 20% kehamilan akan mengalami komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa. Namun sebagian besar dapat dicegah apabila ditangani secara benar oleh petugas kesehatan.

 Bidan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil, melahirkan, paska melahirkan dan bayi yang baru lahir. Hal ini karena bidan bekerja bukan saja di rumah sakit dan puskesmas, tetapi juga langsung berada di tengah-tengah masyarakat dan berada di garis depan pelayanan. Dalam memberikan pelayanan sering kali bidan menghadapi keadaan darurat

yang mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Oleh karena itu penting sekali agar bidan mampu mempersiapkan, mendeteksi komplikasi dan mengenali kegawatdaruratan yang dihadapinya agar dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian atau komplikasi ibu dan bayinya sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

Jumat (18/11/2022) Kepala Dinas Kesehatan Prov Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, Sp.KJ., M.Kes., MARS membuka pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) Bagi Bidan di Puskesmas Kabupaten Kutai Barat. Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Dinas Kesehatan Kutai Barat dengan UPTD Bapelkes Prov Kaltim.

Pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) bagi Bidan di Puskesmas Kabupaten Kutai Barat diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan bidan di Kabupaten Kutai Barat. Pelatihan akan digelar sampai tanggal 22 November 2022.