Pembukaan Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan (Pengangkatan Pertama) dan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Jenjang Ahli Angkatan IV Tahun 2022
Samarinda – Indonesia saat ini masih berusaha untuk meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakatnya dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Dalam RPJMN tersebut ditetapkan sasaran yang ingin dicapai diantarnya meningkatkannya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Epidemiologi Kesehatan berperan penting dalam pembangunan kesehatan, terutama menentukan masalah kesehatan masyarakat, menentukan penyebab masalah dan alternatif penyelesaiannya, menyediakan informasi epidemiologi berdasarkan kaidah-kaidah epidemiologi dalam rangka manajemen kesehatan, deteksi dini kejadian kesakitan atau masalah kesehatan lainnya, dan kewaspadaan dini kejadian luar biasa/wabah penyakit menular serta keracunan. Disamping Epidemiologi Kesehatan, terdapat juga Administrator Kesehatan yang memiliki peran yang juga penting dalam melakukan analisis kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi program-program pembangunan kesehatan.
Kepala UPTD Bapelkes Kaltim, Sri Sedono Iswandi, SKM, M.Kes. pada Kamis (24/11/2022) membuka Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiologi Kesehatan Pengangkatan Pertama dan Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Jenjang Ahli Angkatan IV. Digelarnya pelatihan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan di Indonesia. Terlebih lagi, saat ini merupakan masa transisi dari Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung kurang lebih dua tahun lamanya, sehingga peran Epidemiologi Kesehatan dan Administrator Kesehatan sangat dibutuhkan.
Pelatihan Jabatan Fungsional Epidemiologi Kesehatan Pengangkatan Pertama diikuti oleh … peserta dan Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Jenjang Ahli Angkatan IV diikuti oleh 24 orang peserta. Kedua pelatihan tersebut diikuti oleh peserta dari beberapa daerah di Indonesia.