Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) dan Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Tahun 2021

Samarinda –  Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan banyaknya anggaran biaya yang terserap dalam upaya penanggulangannya. Selain itu, KLB juga berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten/kota, provinsi, bahkan antar negara.

Saat ini terdapat beberapa penyakit ReNew Emerging yang telah menjadi perhatian dunia seperti Influenza A (H5N1, H7N9,dll), Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV), Ebola (PVE), Zika, dll. Setiap wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular (KLB) harus ditangani secara dini dan tepat.

Kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dan tepat, perlu adanya diidentifikasi jika nantinya menjadi ancaman, sehingga dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan KLB.

Karena hal tersebut, diperlukan program yang terarah dan sistematis yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab disemua tingkat administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang optimal.

Melalui pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) dan Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Tahun 2021, diharapkan para petugas nantinya dapat melakukan tindakan responsive yang terarah dan mengikuti kaidah-kaidah penanggulangan KLB sebagaimana yang telah digariskan dalam undang-undang, serta peraturan maupun pedoman yang berlaku.

Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) dan Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Tahun 2021 dibuka pada senin 05 Juli 2021 oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Prov. Kaltim Setyo Budi Basuki, SKM., M.Kes. yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kaltim dr. Hj. Padillah Mante Runa, M.Si, MARS. Pelatihan ini diselenggarakan secara daring dan diikuti 60 orang peserta yang dibagi menjadi 2 angkatan. (BPLKS-DH)